Senin, 30 Juli 2012

Movie Review : The Dark Knight Rises (2012)


Hari/Tanggal Nonton : Sabtu/28 Juli 2012
Waktu Nonton : 12.45 WIB
Lokasi Nonton : Thamrin-1, Thamrin Plaza
Teman Nonton : Hasan Winja


Finally, the third and final installment of Batman film trilogy dirilis juga! Film tahun 2012 yang paling ditunggu-tunggu karya sutradara Christopher Nolan yang kali ini screenplay-nya ditulis bersama saudara kandungnya, Jonathan Nolan. Film dengan durasi 165 menit ini dibuka delapan tahun setelah kejadian The Dark Knight (2008) dimana Gotham City dinyatakan dalam keadaan damai karena diberlakukannya Dent Act (hukum yang diinspirasi dari kepahlawanan Harvey Dent). Padahal yang sebenarnya, kematian Harvey Dent adalah akibat perbuatan jahatnya sendiri namun Batman meyakinkan Jim Gordon (Gary Oldman), kepala kepolisian Gotham City bahwa dia-lah yang bertanggung jawab atas kematiannya sehingga Dent dapat menjadi simbol harapan bagi Gotham City. Masyarakat hidup tentram tanpa tahu fakta sebenarnya. Sementara itu, Bruce Wayne hidup dalam istananya yang megah dengan ditemani asisten loyalnya, Alfred Pennyworth (Michael Caine - yang diberi kesempatan untuk menampilkan kedalaman akting emosional yang sangat baik). Dengan kondisi fisik yang menggunakan tongkat, Bruce mengasingkan diri dari dunia luar. Pada suatu hari, muncullah seorang wanita cantik bernama Selina Kyle (Anne Hathaway) yang masuk ke dalam rumah Bruce untuk mencuri kalung peninggalan ibunya. Selina is a Cat Burglar or Cat Woman? hmmm........Disini Anne Hathaway sukses berperan sebagai sosok yang berada di persimpangan karakter antara protagonis atau antagonis. Karakter yang ambigu dan membingungkan. Dari jejak Selina, Bruce akhirnya diarahkan ke seorang pemimpin teroris sadis bernama Bane (Tom Hardy). Sosok Villain bagi Batman dengan karakteristik yang begitu intimidatif, postur tinggi besar dan suara yang mengerikan. Akting yang layak untuk diberi kredit lebih namun tidak se-spektakuler peran Joker yang dibawakan secara apik oleh Heath Ledger (alm). Salah satu rencana jahat Bane adalah mengambilalih seluruh aset kekayaan yang dimiliki Bruce melalui perusahaannya, Wayne Enterprises. Untuk mencegah hal itu, Bruce kemudian meminta bantuan Miranda Tate (Marion Cotillard), salah satu board member perusahaan itu. Ketahanan fisik dan mental Bruce Wayne sebagai Batman ataupun sebagai manusia biasa benar-benar diuji. Nolan kembali memberikan pesan manusiawi kepada kita bahwa setiap pahlawan itu terkadang juga memiliki kelemahan, layaknya manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan tetapi mereka punya cinta, ketulusan dan pengorbanan yang luar biasa demi sesamanya.






Gue pribadi prediksi bahwa film The Dark Knight Rises akan memperoleh beberapa nominasi di ajang 85th Academy Awards yang rencananya akan dilaksanakan di Dolby Theatre pada tanggal 24 Februari 2013 mendatang, antara lain :
1. Best Picture
2. Best Cinematography
3. Best Film Editing
4. Best Art Direction
5. Best Sound Editing
6. Best Sound Mixing
7. Best Original Score (salute for Hans Zimmer !)
8. Best Visual Effects



Rating : 4/5



Diolah dari berbagai sumber

Minggu, 29 Juli 2012

Movie Review : Inception (2010)


Inception merupakan film science-fiction dengan elemen action dan thriller didalamnya. Film ini diproduksi pada tahun 2010 di bawah arahan sutradara jenius Christopher Nolan. Film ini sendiri berkisah tentang Dominick "Dom" Cobb (Leonardo DiCaprio), seorang pencuri ide melalui dunia mimpi atau memasuki alam pemikiran orang lain ketika orang tersebut sedang berada di alam mimpi. Well, terdengar mustahil bukan? Yup, film ini dapat menjebak kita sebagai penonton dengan segala kerumitannya. But, I still enjoy it, meskipun gue pribadi harus menontonnya sampai 2 kali baru bisa menangkap esensi yang sebenarnya dari film ini (*sigh....memalukan ya*). Setelah gagal melaksanakan pekerjaannya untuk mencuri ide-ide dari seorang pengusaha kaya raya bernama Saito (Ken Watanabe). Saito justru ingin mempekerjakan Cobb untuk menanamkan sebuah ide dalam kepala seseorang melalui mimpi. Targetnya adalah Robert Fischer (Cillian Murphy) agar dapat segera menutup perusahaan ayahnya, Maurice Fischer (Pete Postlethwaite) yang sedang sekarat di atas ranjang. Untuk menjalankan misi ini, Cobb akhirnya harus membuat sebuah tim baru yang terdiri dari : Arthur (Joseph Gordon-Levitt), rekan kepercayaan Cobb, Eames (Tom Hardy) yang memiliki kemampuan untuk menirukan karakter lain, Ariadne (Ellen Page), murid dari mertua Cobb, Miles (Michael Caine) yang memiliki kemampuan yang mengagumkan dalam hal arsitektur dan diberi tugas untuk membentuk sebuah alam mimpi serta Yusuf (Dileep Rao) yang memiliki keahlian di bidang obat-obatan dan bahan kimia. Dalam menjalankan misi tersebut, Cobb juga harus berhadapan dengan Mal (Marion Cotillard), almarhumah istrinya yang hanya hidup di dunia mimpi yang seringkali mengganggu pemikiran Cobb dan akhirnya menghambat kinerjanya di saat sedang bertugas.


Well, para pemeran pengisi departemen akting film ini terdiri dari nama-nama aktor dan aktris kelas atas Hollywood. Kemampuan akting mereka tidak diragukan lagi. Namun bukan hanya itu satu-satunya keunggulan dari Inception. Pujian juga layak diberikan kepada departemen teknis, sebab visual effect yang diciptakan sangat memukau plus proses editing yang luar biasa rapi. Jangan lupa, masih ada penataan musik yang ciamik dari Hans Zimmer. Film dengan cerita yang brilian dan salah satu yang terbaik di tahun 2010!



Berikut adalah penghargaan yang diperoleh film ini di 83rd Academy Awards (Feb 27, 2011):

WINNER
1. Best Sound Editing - Richard King
2. Best Sound Mixing - Lora Hirschberg, Gary A.Rizzo, and Ed Novick
3. Best Cinematography - Wally Pfister
4. Best Visual Effects - Paul Franklin, Chris Corbould, Andrew Lockley, and Peter Bebb

NOMINEE
1. Best Picture - Christopher Nolan and Emma Thomas
2. Best Writing (Original Screenplay) - Christopher Nolan
3. Best Original Score - Hans Zimmer
4. Best Art Direction - Guy Hendrix Dyas (Art Direction), Larry Dias and Doug Mowat (Set Decoration)



Rating : 4/5



Diolah dari berbagai sumber

Senin, 23 Juli 2012

Movie Review : The Amazing Spider-Man (2012)


Hari/Tanggal Nonton : Sabtu/21 Juli 2012
Waktu Nonton : Pukul 15:15 WIB
Lokasi Nonton : Thamrin-4, Thamrin Plaza
Teman Nonton : Hasan Winja, Suli Thoe, Sisca Liang, Mariani Makmur, Christina, Netty Herawaty



Well....well...ucapkan salam perpisahan kepada Tobey Maguire dan Kirsten Dunst karena mereka berdua tidak muncul lagi di reboot franchise manusia laba-laba, The Amazing Spider-Man (2012) setelah mereka berperan dalam Spider-Man (2002), Spider-Man 2 (2004) dan Spider-Man 3 (2007). Sebagai gantinya kita sambut Andrew Garfield dan Emma Stone.......

Andrew Garfield yang sempat menuai pujian dari para kritikus film untuk perannya sebagai Eduardo Saverin dalam film The Social Network (2010) ini kembali memperlihatkan performa aktingnya sebagai Peter Parker a.k.a teenage Spider-Man yang smart dan usil. Tipe seorang remaja modern yang menggunakan soft lens dan selalu membawa skateboard kemana-mana. Yup, Spider-Man tipe ini adalah hasil arahan sutradara Marc Webb yang juga menyutradarai film drama komedi romantis (500) Days of Summer. Love interest-nya, Gwen Stacy diperankan oleh Emma Stone yang juga sempat tampil memukau sebagai Eugenia Phelan (Skeeter) dalam film The Help (2011).



Alur cerita : Peter Parker kecil melihat ruang kerja ayahnya Richard Parker (Campbell Scott) dibobol orang. Seluruh dokumen diacak-acak tak karuan. Khawatir akan keselamatan putranya, Richard dan Mary Parker (Embeth Davidtz) menitipkan kepada Uncle Ben (Martin Sheen) dan Aunt May (Sally Field). Singkat cerita, orangtua Peter tewas karena kecelakaan pesawat. Rasa penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi pada kedua orangtuanya muncul tatkala ia menemukan sebuah tas milik ayahnya. Berbekal tas yang berisi data-data rahasia milik ayahnya, menuntunnya bertemu dengan Dr. Curt Connors (Rhys Ifans), seorang peneliti yang bekerja di Oscorp. Sialnya, ketika menyelinap masuk ke dalam sebuah ruang penelitian, Peter digigit seekor laba-laba langka hasil modifikasi genetis. Gigitan itu kemudian merubah Peter menjadi sosok yang lebih sensitif terhadap lingkungannya sekaligus dengan kekuatan fisik yang jauh lebih besar.


Rating : 3,5 /5


Diolah dari berbagai sumber

Senin, 09 Juli 2012

Movie Review : Precious : Based on the Novel "Push" by Sapphire (2009)


Pada tahun 1987 di Harlem, New York, Claireece Precious Jones (diperankan oleh Gabourey Sidibe) harus melewati hari-hari berat penuh tekanan, penderitaan, dan siksaan lahir dan batin. Bagaimana tidak? Selain menderita obesitas dan buta huruf, dia telah diperkosa hingga akhirnya hamil dua kali oleh ayahnya, Carl (Rodney "Bear" Jackson). Ia juga disiksa oleh ibunya yang pengangguran, Mary Lee Johnston (diperankan oleh Mo'Nique). Ditambah lagi dengan kondisi ekonomi keluarga yang tidak mendukung. Lengkaplah sudah masalah yang harus dihadapinya yang secara tidak langsung membentuk pribadi dengan masalah kronis pada rasa percaya diri. Meskipun demikian, di sekolah Precious tampil menonjol pada mata pelajaran Matematika. Namun setelah dia menjadi hamil untuk kedua kalinya, ia diskors dari sekolah. Kepala sekolahnya, Mrs.Lichtenstein (Nealla Gordon) mengatur agar dia bisa masuk sekolah alternatif dan mengikuti program khusus untuk anak muda bermasalah "Each One Teach One". Nah, setelah masuk dalam sekolah alternatif yang dikelola oleh Ms.Rain (diperankan oleh Paula Patton) tersebut, lambat laun akhirnya Precious belajar menghargai, menilai dan berpendapat, bahwa hidupnya adalah berharga. Perlahan-lahan, ia mulai bangkit untuk memperbaiki kehidupannya dan kehidupan kedua anaknya.

Well, film yang disutradarai oleh Lee Daniels ini diputar di Sundace Film Festival dan Cannes Film Festival pada tahun 2009 tanpa distributor (bisa disebut juga sebagai film independen). Setelah penayangannya di Sundace, Tyler Perry (aktor,penulis,sutradara dan produser) mengumumkan bahwa dia dan Oprah Winfrey akan mempersiapkan bantuan promosi untuk film tersebut, yang mana dirilis oleh Lions Gate Entertainment. Tidak dapat dipungkiri bahwa film drama yang satu ini menuai banyak pujian terutama untuk penampilan akting dari Gabourey Sidibe dan Mo'Nique. Khususnya untuk Mo'Nique........wow aktris yang satu ini meskipun hanya mendapat peran pendukung tapi benar-benar telah memperlihatkan performa yang luar biasa dari karakter Mary - karakter seorang ibu yang meyakinkan kita dengan kuat bahwa ia bukanlah ibu yang baik.

Berikut adalah penghargaan yang diterima oleh film ini di ajang Academy Awards ke-82 yang dilaksanakan pada tanggal 07 Maret 2010 :
1. Best Picture - Lee Daniels, Sarah Siegel-Magness, and Gary Magness (NOMINEE).
2. Best Director - Lee Daniels (NOMINEE)
3. Best Performance by an Actress in a Leading Role - Gabourey Sidibe (NOMINEE)
4. Best Performance by an Actress in a Supporting Role - Mo'Nique (WINNER)
5. Best Adapted Screenplay - Geoffrey Fletcher (WINNER)
6. Best Film Editing - Joe Klotz (NOMINEE)


Rating : 4/5


Diolah dari berbagai sumber